Apa Tantangan yang Bapak/Ibu Guru Hadapi dalam Mengerjakan Tugas Aksi Nyata Terpilih

Genpintar.com – Pertanyaan apa tantangan yang bapak ibu guru hadapi dalam mengerjakan tugas aksi nyata terpilih terdapat pada Modul 1 Pembelajaran Mendalam dan Asesmen dalam PPG Guru Tertentu 2025.
Pertanyaan ini memang agak kompleks dan cukup sulit dijawab. Oleh karena itu, jika bapak/ibu guru butuh bantuan, mari simak referensi jawaban berikut ini yang bisa dijadikan contoh untuk membuat jawaban sendiri yang jauh lebih bagus.
Kerjakan Soal!
Apa tantangan yang bapak/ibu guru hadapi dalam mengerjakan tugas aksi nyata terpilih?
Jawaban
Tantangan utama yang saya hadapi dalam melaksanakan tugas aksi nyata terpilih adalah manajemen waktu yang efektif dan keterbatasan sarana pendukung. Sebagai seorang guru yang juga memiliki tanggung jawab untuk mengajar setiap hari, menyusun rencana, melaksanakan, dan merefleksikan aksi nyata sering kali menjadi tantangan tersendiri. Saya harus cermat dalam membagi waktu antara kegiatan PPG dan berbagai tugas sekolah lainnya, seperti mengajar, menyusun administrasi kelas, serta menghadiri rapat-rapat sekolah.
Selain itu, masalah teknis seperti keterbatasan fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah juga menjadi hambatan. Contohnya, ketika aksi nyata membutuhkan penggunaan media digital atau teknologi tertentu, tidak semua murid memiliki akses yang cukup, sehingga saya harus menyesuaikan pendekatan agar tetap inklusif dan dapat diakses oleh seluruh siswa.
Namun demikian, tantangan-tantangan ini justru mendorong saya untuk lebih kreatif, kolaboratif, dan reflektif dalam melaksanakan tugas. Saya belajar untuk mengatur waktu dengan lebih efektif, memanfaatkan sumber daya yang tersedia, dan melibatkan rekan sejawat untuk mendapatkan masukan yang berharga terhadap praktik pembelajaran yang saya lakukan.
Jawaban Lebih Unik
Tantangan utama yang saya hadapi dalam menjalankan tugas aksi nyata terpilih adalah pengelolaan waktu yang efisien dan keterbatasan fasilitas pendukung yang ada. Sebagai seorang guru, saya tidak hanya bertanggung jawab untuk mengajar setiap hari, tetapi juga untuk menyusun, melaksanakan, dan merefleksikan aksi nyata ini, yang sering kali memerlukan perhatian dan waktu yang cukup besar.
Menyeimbangkan waktu antara tugas sekolah sehari-hari dan komitmen terhadap program PPG adalah tantangan yang cukup besar. Saya perlu membagi waktu antara mengajar, mengurus administrasi, dan mengikuti rapat-rapat yang tidak bisa dihindari, sementara pada saat yang sama, saya juga harus meluangkan waktu untuk mengerjakan aksi nyata ini.
Selain itu, keterbatasan akses terhadap sarana TIK yang memadai di sekolah menjadi kendala tersendiri. Banyak kegiatan dalam aksi nyata yang membutuhkan media digital atau teknologi tertentu, tetapi tidak semua siswa memiliki akses yang sama. Oleh karena itu, saya harus berupaya untuk menyesuaikan metode dan pendekatan agar dapat mencakup seluruh siswa dengan berbagai kondisi akses yang ada.
Meskipun demikian, tantangan ini justru memberikan peluang bagi saya untuk lebih inovatif, lebih adaptif, dan lebih kolaboratif. Dengan keterbatasan yang ada, saya belajar untuk lebih efektif dalam memanfaatkan waktu dan sumber daya, serta melibatkan kolega dalam berdiskusi dan memperoleh masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang saya lakukan.